Btari Durga

Btari Durga adalah dewi kematian…

“Durga itu sebenarnya tidak jahat, tapi kalau disenggol sedikit saja…. maka dengan kekuatannya dia bisa membuatmu menderita. Dia juga membalaskan duka-derita mereka yang diperlakukan tidak adil. Jadi, kekacauan dan kematian yang disebabkannya itu sebenarnya adalah pembalasan atas berbagai tindak kejahatan yang terjadi dan merupakan sebuah bentuk perlindungan bagi kaum tertentu.”

begitulah ayahku menjelaskan kepadaku waktu itu tentang kenapa Durga yang jelita bisa berubah seketika menjadi begitu jahat dan bengis.

Bagiku, Btari Durga adalah simbol transformasi, simbol kesetiaan dan keteguhan prinsip. Dia mewakili korban yang mampu bertahan. Cantik dan mematikan, tapi sekaligus mampu melindungi mereka yang lemah. Btari Durga adalah simbol keadilan bagi orang-orang yang termarjinal. Dan meskipun di kisah lain dia digambarkan bengis dan jahat, aku lebih suka melihat Durga lebih jauh dan lebih dalam – tidak sekedar sebatas kulit luarnya.

GETIR ITU. KAMU…

Hatiku membatu. Bongkah yang keras dan dingin ini lalu aku lemparkan ke dalam telaga. Biarlah tenggelam di sana, agar tak terjamah oleh siapapun. Kamu masih berdiri dengan wajah getir. Seolah tak percaya atas apa yang baru saja aku lakukan. Aku tersenyum sinis. ‘Bukan urusanmu lagi’, begitu pikirku. Aku memutar badanku lalu mulai melangkah meninggalkan telaga itu. Meninggalkan kamu di situ. Ya. Biarlah kamu kabarkan kepada seluruh dunia bahwa aku telah meinggalkanmu sendirian di tepi telaga itu. Aku tak peduli.

Continue reading GETIR ITU. KAMU…

LUKA BUATMU

Aku menyalakan sebatang rokok, menghisapnya dalam-dalam, lalu menghembuskan asapnya kuat-kuat. Telepon genggam di sampingku masih berdering-dering. Ada sebuah nama di situ, berpendar seolah meminta perhatianku. Aku bergeming. Aku diamkan saja. Biarlah telepon genggamku itu menjerit-jerit hingga mampus. Aku tak akan menjawab panggilan masuk itu.

Continue reading LUKA BUATMU

Kado Kecil Dalam Senyap

Perempuan itu sudah hampir memejamkan matanya yang penat ketika notifikasi pesan masuk itu terdengar. Nada yang berbeda. Nada yang sudah lama sekali tak pernah terdengar. Seketika tubuhnya tegak. Kantuknya hilang. Jantungnya berdegup kencang.

“Happy birthday yaaa”

Hanya tiga kata itu saja yang masuk. Sudah pukul 11 malam. Ulang tahunnya sudah hampir berlalu. Dan pesan itu baru masuk.

Pesan itu datang dari dia, lelaki yang menghilang bagai hantu. Lelaki yang pernah berkata, “Aku tak akan pernah meninggalkanmu.” namun sedetik kemudian sosoknya hilang. Menguap seperti embun yang hilang saat mentari terik bersinar. Lelaki yang pernah merengkuh tubuhnya sambil mengusap rambutnya dan berkata, “Aku tak akan ke mana-mana…” namun kemudian pergi begitu saja tanpa pernah memberikan penjelasan apapun.

Lalu perempuan itu pun mulai mempertanyakan tentang dirinya sendiri. Apakah dia memang tak punya arti, sehingga tak layak menerima ucapan selamat tinggal? Atau sekedar ucapan,”Maaf, aku tak ingin lagi bersamamu…” Entahlah…

Perempuan itu menghabiskan sekian purnama untuk menepis rasa rindu dan jutaan pertanyaan yang tak pernah ada jawabnya. Dia kira, dia telah bisa melupakan lelaki itu. Namun satu pesan pendek darinya, ternyata mampu membuktikan bahwa sosok lelaki itu mungkin menghilang, tapi abstraksinya tak pernah meninggalkan rongga pikirannya. Tak sedetik pun dia beranjak dari pikirannya. Tak pernah.

“Thank you 😊”

Jawabnya tak kalah pendek. Perempuan itu menatap layar telepon genggamnya hingga 10 menit berikutnya. Berharap akan ada pesan lanjutan yang masuk. Namun tak pernah ada pesan lain yang masuk… Bahkan hingga pertengahan tahun berikutnya. Tak ada.

Senyap. Sepi. Hening.

Deja vu.

A mind's sanctuary, a soul's hideaway

KATALOG DAPUR DURGA

Tubuh yang unik punya kebutuhan yang berbeda...

Serene Reflection

'As within, so without' - Inner musings for outer change

Pelataran Pikiran

Hanya sebuah tempat mencurahkan isi kepala

Project: Road Trip for Life

Bukan perjalanan liburan!

Epiestgee

Sebuah Jejak

Life Journey

/story of my life/travel/poetry/photography/stories

paroleparole

Love is power! Love is truth! Love is endless! Love is your forgiveness! Love is your sacrifice! Love is your faith! Love is your trust! Love is your hope! - Touch, Downset, Do We Speak a Dead Language?

membaca dan menulis

content creator, book and movie lover

Pintu Teras

Pintu Teras

dudeinheels

Complicated Mind in Words

Penikmat Dosa

Maafkan hamba wahai Tuan Penyair, kuluapkan beberapa dosa kecil di dalam syair ini ...

RamssesKids

ketika kesendirian dan kematian adalah teman yang lebih baik

cavelier

cave for (a) liar, little fact about me...ini hanya tentang diriku