Aku adalah abstraksi yang berdiri di balik bayang-bayang yang memanjang. Yang menghilang ketika matahari berada tepat di atas kepala. Ketika malam tiba, barulah aku leluasa untuk keluar. Menari bersama rembulan yang bersinar temaram. Ketika malam turun, aku tak perlu takut matahari akan menemukanku, karena cahaya bulan tak seterik matahari.
Dari balik bayang-bayang aku mengamati dirimu. Hanya itu yang bisa aku lakukan. Tak lebih. Sesekali aku mengirim rasa rindu lewat hembus angin yang melintas. Aku tahu, kamu akan selalu bisa menemukanku meski aku selalu bersembunyi di balik bayang-bayang pohon, gedung atau kursi taman kota. Aku memang tak akan pernah bisa keluar. Tidak sebelum malam tiba. Teriknya sinar matahari akan membunuhku. Maka aku harus bisa berpuas hati memperhatikanmu dari kejauhan. Dari balik bayang-bayang…